Senin, 10 Maret 2014

Status Waspada Untuk Gunung Slamet Di Maret 2014

Harianjogja.com, JOGJA— Status Gunung Slamet dinaikkan dari normal menjadi waspada pada Senin (10/3/2014) pukul 21.00 WIB tadi. Dalam jarak radius 2 km dari kawah Gunung Slamet, warga dilarang beraktivitas!
Gunung setinggi 3.428 meter dari permukaan laut itu sebelumnya berstatus Normal (level I).
“Bahwa dengan peningkatan kegempaan di Gunung Slamet maka pada 10 Maret 2014, pukul 21. 00 WIB status Slamet dinaikkan dari normal ke Waspada,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono kepada JIBI/Harianjogja.com melalui pesan singkatnya,Senin malam.
Laki-laki yang akrab disapa Mbah Rono tersebut mengatakan dalam status ini masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung  Slamet.
Gunung Slamet berada di lima Kabupaten yakni Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga. Pemkab Purbalingga sebelumnya sudah memutuskan untuk menutup jalur pendakian ke puncak melalui pos Bambangan.
Pendakian ke puncak Gunung Slamet (3.428 meter di atas permukaan air laut), melalui Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga (Jateng), terhitung mulai Senin (10/3/2014) malam untuk sementara ditutup. Penutupan tersebut atas saran petugas pos pengamatan gunung Slamet di Gambuhan Pemalang.
“Atas saran petugas pengamatan gunung Slamet, pendakian ke puncak Gunung Slamet sementara untuk ditutup. Namun, soal status Gunung Slamet masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, Senin (10/3/2014) malam melalui siaran pers Humas Pemkab Purbalingga.
Dikatakan Prayitno, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk antisipasi lebih lanjut soal kemungkinan dinaikkannya status gunung slamet dari normal ke waspada.
“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut soal status gunung Slamet. Yang jelas, pendaki sudah kami larang untuk melakukan pendakian ke puncak gunung Slamet,” kata Prayitno.

0 komentar:

Posting Komentar